Menyusun
Novel Sejarah
Langkah-langkah
menyusun novel sejarah adalah sebagai berikut.
1. Menentukan
peristiwa sejarah yang akan menjadi bahan penceritaan
Langkah pertama dalam
menyusun novel sejarah seseorang atau diri sendiri adalah menentukan peristiwa
sejarah (peristiwa yang terjadi pada masa lalu) yang akan dikembangkan menjadi
novel sejarah.
Dalam novel sejarah,
penulis menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami para tokohnya dengan
menggunakan latar peristiwa sejarah. Menulis novel sejarah berarti mengemas
fakta sejarah dengan rekaan penulis. Wujudnya dapat berupa peristiwa yang
berkaitan dengan hidup orang banyak atau hidup seseorang.
Contoh
Peristiwa Sejarah |
Pengembangan
Peristiwa |
Meletusnya Gunung
Kelud tahun 1966 |
Aku dilahirkan di
pengungsian saat Gunung Kelud meletus tahun 1966. Karena minimnya fasilitas
kesehatan di pengungsian, Ibu meninggal saat melahirkanku. |
Kecelakaan kereta
api di Bintaro pada 19 Oktober 1987 |
Dalam kecelakaan
kereta api di Bintaro tanggal 19 Oktober 1987, aku masih berusia 8 tahun.
Kedua orang tuaku tewas dalam peristiwa itu. Aku sendiri kehilangan sebelah
kakiku yang tertindih pintu kereta api. |
2. Menyusun kerangka atau gambaran
singkat cerita sejarah yang akan ditulis
Dasar penyusunan
kerangka novel sejarah dapat berupa perjalanan waktu (misalnya. masa kecil,
masa remaja, masa sekolah, masa kuliah, masa dewasa); latar tempat (di desa, di
sekolah, di kota, di luar negeri).
Kerangka karangan
dapat berisi tokoh, waktu dan tempat kejadian, , ilustrasi visual setiap tokoh,
apa yang dipermasalahkan, dan sebagainya.
3. Mengumpulkan bahan-bahan cerita
Pada tahap ini penulis
mengumpulkan rangkaian peristiwa dari berbagai rujukan dan sumber (orang, buku,
dan sebagainya).
4. Mengembangkan kerangka atau draf awal
menjadi novel atau teks cerita sejarah
Pada tahap ini,
penulis merangkai cerita berdasarkan daya khayal atau imajinasi. Sudut pandang
yang paling mudah adalah sudut pandang orang pertama “ aku”.
Penceritaan teks novel atau cerita sejarah mengikuti gaya teks
rekon imajinatif yang didalamnya ada orientasi, pengungkapan peristiwa, cerita
mulai memuncak, puncak permasalahan, resolusi, dan koda.
No comments:
Post a Comment