Tuesday, August 25, 2020

MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI PENGERTIAN, CIRI DAN JENIS TEKS EKSPOSISI (PERTEMUAN 1)

MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI (PERTEMUAN 1)


Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca
4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan/tulis

3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi
4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan

(Lampiran Permendikbud nomor 24 tahun 2016)

A. Pengertian Menurut Para Ahli

Pada artikel ini akan membahas mengenai  salah satu teks yang di gunakan dalam pembelajaran yaitu teks eksposisi.

1.   Pengertian Eksposisi menurut Keraf (1995: 7) eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahuakan dan memberi informasi mengenai suatu objek tertentu. Wacana jenis ini sama sekali tidak mempengaruhi atau mengubah sikap dan pendapat pembacanya.

2.    Pengertian Eksposisi menurut Alwasilah (2005: 111) menyatakan bahwa eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Walaupun sedikit berbeda, kedua ahli tersebut memiliki kesamaan yang terletak pada tujuan penulisan eksposisi.

3.   Nasucha (2009: 50) dalam bukunya mengungkapkan paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi biasanya digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara dan proses terjadinya sesuatu.


B. Ciri-Ciri Teks Eksposisi


Seperti halnya jenis teks yang lain, teks eksposisi juga memiliki beberapa ciri, antara lain:

1.      Bersifat objektif pada pembahasan persoalan dan tidak menggunakan kata atau frasa yang bersifat menarik emosional pembaca sehingga tidak memihak kepada pihak apapun.

2.      Bersifat informatif. Artinya, setelah dibaca, pembaca merasa mendapatkan informasi tambahan.

3.      Teks memuat fakta. Fakta dapat berisi data berupa angka, misalnya “…tingkat kasus trafficking selama sedekade terakhir…”

4.      Menggunakan bahasa baku dengan ragam laras ilmiah dan gaya bahasa yang lugas. Selain itu, tanda baca dan ejaan juga sangat diperhatikan yang ditulis berdasarkan PUEBI.





C. Jenis Teks Eksposisi

Berdasarkan pola pengembangan paragrafnya, teks eksposisi terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain.

1. Eksposisi Definisi

Ekpsosisi ini menjelaskan topik tertentu secara definitif, yaitu memberi penjelasan dengan batasan makna.

Contohnya,
Globalisasi adalah proses ketika dunia menjadi semakin saling terhubung sebagai hasil dari peningkatan perdagangan dan pertukaran budaya secara masif. Globalisasi telah meningkatkan produksi barang dan jasa. Perusahaan yang dimaksud bukan lagi perusahaan nasional tetapi perusahaan multinasional dengan anak perusahaan di banyak negara.

2. Eksposisi Proses

Eksposisi yang memaparkan langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu atau dalam pembuatan hal tertentu.

Contohnya,
Ketika seseorang menulis teks eksposisi, langkah awalnya adalah menentukan topik yang kemudian dituangkan ke dalam judul. Setelah itu, pernyataan penulis berdasarkan fakta dituangkan ke dalam bagain tesis, yang di dalamnya juga terdapat posisi penulis apakah pro ataukah kontra.

3. Eksposisi Ilustrasi

Eksposisi ini bertujuan untuk memberikan gambaran atas suatu ide nyata agar pembaca dapat memahami dengan baik. Penggambaran ini melihat kesamaan sifat dari topik yang satu ke topik yang lain dengan ciri-ciri biasanya terdapat konjungsi seperti atau bagaikan , dan nomina ibarat.

Contohnya,
Salah satu tanda pemanasan global adalah peningkatan suhu udara di bumi. Pada suatu kondisi tertentu, suhu udara di bumi diibaratkan pemanasan mesin kendaraan bermotor. Dampak pemanasan global dapat dirasakan dengan panasnya udara di sekitar kita. Udara yang pada umumnya dirasakan biasa, kini sudah melampaui batas normal. Hal itu seperti halnya mesin motor yang memanas karena dikendarai secara terus-menerus.

4. Eksposisi Pertentangan

Eksposisi ini berisi topik yang dijelaskan dari sisi kontradiksi, yang biasanya berhubungan dengan topik yang lain. Ciri-ciri eksposisi pertentangan terletak dari penggunaan konjungsi intrakalimat, seperti tetapi dan sedangkan, ataupun konjungsi antarkalimat, seperti akan tetapi, meskipun demikian, namun, sebaliknya.

Contohnya,
Terdapat keunikan yang sangat menarik dari planet Merkurius. Lama rotasi dan revolusi planet ini berbanding terbalik.  Untuk berevolusi mengitari matahari, Merkurius membutuhkan waktu selama 88 hari. Sebaliknya, untuk berputar pada porosnya, 59 hari adalah waktu yang dibutuhkan oleh planet Merkurius. Perbedaannya sangat mencolok dengan bumi yang hanya membutuhkan waktu 1 hari.

5. Eksposisi Perbandingan

Membandingkan antara satu dengan yang lain menjadi ciri dari teks eksposisi ini. Dengan cara demikian, pembahasan suatu persoalan akan lebih jelas daripada hanya dengan berfokus pada persoalan itu sendiri.

Contoh:
Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan listrik dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Sementara itu, petromaks memerlukan perawatan yang lebih cermat dan banyak menggunakan bahan bakar bila dibandingkan dengan sebuah tenaga pembangkit listrik. Petromaks hanya dapat menghasilkan sebuah sumber terang dan hanya bermanfaat untuk penerangan. Dengan sebuah pembangkit tenaga listrik dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan watt listrik’ dan bukan hanya dipergunakan untuk penerangan, tetapi juga untuk keperluan-keperluan lain. Listrik terdapat di kota-kota. Petromaks biasanya dipergunakan di tempat-tempat yang tidak ada listrik atau di desa-desa.

6. Eksposisi Klasifikasi

Eksposisi ini berfungsi untuk mengelompokkan atau membagi sesuatu ke dalam golongan tertentu. Terdapat dua pola: menyeragamkan ke dalam satu kelompok atau memisahkan ke kelompok lain. Oleh karena itu, dalam membuat teks eksposisi ini dibutuhkan dasar pengklasifikasian yang jelas.

Contoh:
Jurusan sastra Indonesia di Universitas Indonesia terbagi menjadi tiga: linguistik, sastra, dan filologi. Meskipun ketiganya sama-sama mempelajari bahasa Indonesia, perbedaan terletak dari penggolongan minat para mahasiswa. Linguistik menjadi peminatan bagi mahasiswa yang fokus terhadap ilmu tata bahasa. Sementara itu, mahasiswa, yang menaruh perhatian utama pada seni yang mediumnya bahasa, menempatkan sastra sebagai peminatan. Filologi dikhususkan untuk para mahasiswa yang ingin menelusuri bahasa Indonesia klasik yang dipelajari dari naskah-naskah kuno.

7. Eksposisi Berita

Ekposisi ini berisi informasi yang biasanya terdapat pada media massa yang bersifat aktual dan faktual. Informasi yang diangkat berupa peristiwa-peristiwa tertentu.

Contoh:
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia. Manik Margamahendra, menjadi sorotan public setelah aksinya menyatakan secara lantang bahwa DPR adalah singkatan dari “Dewan Penghianat Rakyat”. Aksinya tersebut dilontari dari bentuk protesnya yang mewakili suara para mahasiswa Indonesia yang menolak RKUHAP.

8. Eksposisi Analisis

Eksposisi ini berisi pengamatan yang mendalam lalu pada bagian argumentasi dibahas secara bertahap.

Contohnya,
Saya meyakini bahwa adanya pelbagai lembaga bimbingan belajar merupakan bentuk dari gagalnya sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Pertama, tak sedikit peserta didik yang kalah bersaing dengan para peserta didik lain yang mengikuti bimbel yang dilihat dari segi nilai pada tiap-tiap mata pelajaran yang diampuh.

No comments:

Post a Comment

STRUKTUR DAN ANALISIS CERPEN

STRUKTUR CERPEN Struktur cerita pendek secara umum dibentuk oleh (1) bagian pengenalan cerita, (2) penanjakan menuju konflik, (3) puncak ko...