Mengenal Gagasan Utama dan Gagasan Penjelas dalam Menulis Teks Eksposisi.
💛 GAGASAN UTAMA DAN GAGASAN PENJELAS
Dalam menulis, seringkali banyak orang terjebak
dalam pengulangan ide dan kata, atau pembicaraan bertele-tele maupun
berputar-putar. Hal tersebut menyebabkan tulisan kita menjadi tidak sistematis
dan pembaca menjadi kurang memahami maksud tulisan kita. Dalam menulis, kita
sangat perlu memerhatikan sistematika dan keterpaduan antarkalimat dan
antarparagraf sehingga tulisan kita mudah dipahami pembaca, salah satunya
dengan cara memperhatikan dan memahami gagasan utama dan penjelas. Yuk, kita
pelajari!
Gagasan utama adalah ide pokok penulis yang
menjadi sebuah dasar pengembangan paragraf. Gagasan utama ini tertuang dalam
bentuk kalimat, yaitu kita sebut kalimat utama. Kalimat utama ini dapat
terletak di awal paragraf maupun di akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak
di awal paragraf kita sebut paragraf deduktif atau paragraf dengan pola
pengembangan umum-khusus. Sedangkan kalimat utama yang berada di akhir paragraf
disebut paragraph induktif atau paragraf dengan pola pengembangan
khusus-umum. Ada pula kalimat utama yang tersebar di keseluruhan teks,
yaitu dalam teks narasi atau teks cerita. Lalu apa perbedaan gagasan utama
dengan kalimat utama?
Gagasan utama
biasanya berbentuk frasa (kumpulan kata) dan bentuk katanya adalah kata benda.
Sedangkan kalimat utama berbentuk kalimat utuh yang minimal terbentuk dari
unsur subjek, predikat (berupa kata kerja), dan objek, kiata singkat (SPO).
Gagasan utama maupun kalimat utama ini bersifat umum sehingga perlu
dikembangkan lagi dengan gagasan-gagasan penjelas maupun kalimat-kalimat
penjelasnya.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Dampak negatif dan dampak positif perkembangan teknologi.
(gagasan utama)
Gagasan utama di atas berupa frasa dan
merupakan kata benda.
Perkembangan
teknologi memiliki dampak negatif dan dampak positif. (kalimat utama)
Kalimat di atas merupakan kalimat utama yang mengandung
unsur subjek (perkembangan teknologi), predikat (memiliki), objek (dampak
negatif dan dampak positif).
Gagasan penjelas merupakan ide pendukung dari
sebuah gagasan utama. Gagasan ini tertuang dalam kalimat penjelas. Sama halnya
dengan gagasan utama dan kalimat utama, gagasan penjelas berbentuk frasa dan
kata benda, sementara kalimat penjelas merupakan kalimat utuh yang menjelaskan
atau menjabarkan kalimat utama dan bersifat khusus. Kalimat penjelas ini
berciri khas mengulang sebagian kata pada kalimat utama, selain itu juga dapat
pula menggunakan kata ganti seperti ini, itu, tersebut karena fungsinya sebagai
menjelaskan kalimat utama.
💛 Tujuan Teks Eksposisi
Adalah Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.
💛 Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi memliki
struktur tersendiri yang terdiri atas pernyataan pendapat (tesis), argumentasi,
dan pernyataan ulang (reiteration). Dalam soal, pada umumnya, akan disajikan
potongan paragraf dan
peserta didik diminta untuk mengidentifikasikannya. Oleh karena itu, sangat
penting untuk memahami konesep dari ketiga komponen struktur tersebut.
1.
Pernyataan pendapat atau tesis
Bagian ini berada pada
bagian awal teks yang berisi topik yang diangkat oleh penulis. Selain itu,
opini dari penulis juga termasuk di dalamnya. Opini ini membuat pembaca untuk
memosisikan diri apakah pro ataupun kontra.
2.
Argumentasi
Setelah topik diangkat
melalui opini, bagian selanjutnya ialah bagaimana opini tersebut didukung
dengan argumentasi berdasarkan data dan fakta yang kuat, serta sistematis.
Semakin ilmiah data
yang diberikan dan dengan penjelasan yang runtun, semakin baik kualitas dari
tulisan. Karena itu, bagian ini pada umumnya lebih dari satu paragraf sebab
selain data dan fakta, beberapa jenis teks eksposisi memberikan penyajian
contoh beserta alasan.
3.
Penegasan ulang
Bagian ini berada pada paragraf akhir sehingga disebut juga sebagai penutup atau kesimpulan. Tesis disebutkan, tetapi biasanya tidak secara langsung, yaitu dengan menggunakan kata rujukan, seperti “…Pada akhirnya, persoalan tersebut masih menjadi perdebatan…”. Kata tersebut merujuk apa yang diangkat pada bagian tesis.