👨 MELENGKAPI
ISI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
🙆 STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Pemanasan global secara istilah sering disebut dengan global warming yakni sebuah proses meningkatnya suhu bumi setiap tahunnya yang diakibatkan meningkatnya gas buang karbon yang salah satunya berasal dari aktivitas industri. Terjadinya pemanasan global akibat adanya efek gas rumah kaca yang berupa gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), serta gas metan.
Gas-gas tersebut yang menimbulkan greenhouse effect atau dalam bahasa Indonesianya efek gas rumah kaca pada atmosfer bumi sehingga sinar uv tertahan dari dalam atmosfer. Hal tersebut akan menyebabkan kenaikan suhu rata-rata di bumi. sehingga jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, akan mengakibatkan meningkat naiknya air permukaan laut akibat dari es kutub utara dan selatan yang mencair.
sumber: www.google.com//pemanasanglobal
Selain itu pemanasan global pun juga diakibatkan oleh penguraiannya ozon (O3) menjadi oksigen (O2) serta unsur O. Jadi ozon tidak bisa menangkal dari sinar UV sehingga secara langsung akan menembus ke permukaan bumi. sedangkan penyebab utamanya sendiri dari efek rumah kaca ini adalah oleh perilaku manusia itu sendiri salah satunya adalah penebangan pohon dan pemakaian listrik secara berlebihan.
Tanpa melihat kembali teks lengkapnya di atas, kamu pasti dapat menemukan bahwa teks laporan hasil observasi di atas tidak dilengkapi dengan (a) pengklasifikasian/pengelompokan objek yang diobservasi dan (b) deskripsi manfaat. Sekarang, bandingkanlah dengan teks D’topeng Museum Angkut di atas.
Selanjutnya, untuk menguji pemahamanmu, bacalah teks laporan hasil observasi berjudul "Mengenal Suku Badui."
Mengenal Suku Badui
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian suku Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri atas kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (Sunda: berasal dari suku sunda, wiwitan: asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam. Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak suku Badui
sumber; www.google.com//sukubadui
sumber; www.google.com//sukubadui
Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka, inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Ddalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.
Sumber: http://faidatulhikmah.blogspot.com dengan penyesuaian
👦MEMBENAHI
KESALAHAN ISI LAPORAN HASIL OBSERVASI
Pada contoh kedua teks di atas kamu dapat menemukan dengan jelas bahwa pada bagian pernyataan umum terdapat dua hal yaitu (a) definisi tentang suku Badui dan (b) pengelompokan suku Badui berdasarkan tempat tinggal. Selanjutnya, perhatikan contoh bagian pernyataan umum dan pengklasifikasian berikut ini!
👍 STRUKTUR LAPORAN HASIL OBSERVASI VERSI 1
Pada versi kedua, struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari 4 bagian pokok, yakni definisi umum, definisi bagian, definisi manfaat, dan penutup. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Definisi Umum
Struktur laporan hasil observasi pertama pada versi ini adalah definisi umum. Pada bagian ini dijabarkan pembukaan yang memuat informasi umum mengenai objek yang diteliti, meliputi pengertian atau definisi objek tersebut secara singkat.
Selain itu juga dijelaskan apa saja latar belakang dilakukan pengamatan hingga garis besar observasi dilaksanakan. Singkatnya, definisi umum menjadi bagian pembuka sebagai gambaran terkait laporan hasil observasi secara keseluruhan.
2. Definisi Bagian
Berikutnya ada definisi bagian. Pada bagian ini menjelaskan isi dan pembahasan mengenai hasil observasi yang dilakukan. Definisi bagian menjadi inti dari laporan hasil observasi, yang menjelaskan ide-ide pokok pada tiap paragrafnya.
Dijelaskan juga metode pengamatan, kendala saat observasi, hingga apa yang dihasilkan dari observasi tersebut. Tentunya semua isi pada definisi bagian harus disajikan sesuai dengan fakta yang benar-benar terjadi saat proses pengamatan objek.
3. Definisi Manfaat
Selanjutnya ada bagian definisi manfaat. Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang dilaporkan. Apa saja manfaat dan kegunaan objek pengamatan dituliskan secara detail pada bagian ini, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung.
Bagian ini cukup penting jika dibaca oleh pemberi dana observasi, karena dengan begitu mereka mendapat hasil dan manfaat dari penelitian yang mereka danai. Bisa dibilang bagian ini menjadi bentuk pertanggungjawaban dari suatu pengamatan.
4. Penutup
Struktur LHO yang terakhir adalah bagian penutup. Sesuai namanya, bagian ini berfungsi untuk menutup laporan hasil observasi. Bagian ini merupakan bagian rincian akhir dari teks yang juga berisi kata-kata penutup laporan dari penulis.
Seperti penutup pada umumnya, pada bagian ini juga menjelaskan ringkasan dan kesimpulan dari laporan yang sudah dibahas pada bagian-bagian sebelumnya. Terkadang bagian penutup juga disatukan dengan bagian definisi manfaat.
Nah itulah referensi struktur teks laporan hasil observasi beserta penjelasannya. Terdapat 2 versi mengenai struktur teks LHO, keduanya memiliki struktur dan definisi yang berbeda.
Penyusunan laporan harus didasarkan fakta sesuai kegiatan pengamatan yang telah dilakukan. Kaidah penulisan harus menggunakan bahasa-bahasa ilmiah dan teknis dengan rinci dan detail. Adapun teks laporan hasil observasi juga harus bersifat informatif dan obyektif.
Penulisan laporan hasil observasi memiliki beberapa tujuan seperti memberi informasi, mengatasi suatu persoalan, meneliti suatu objek, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan observasi. Selain itu dalam menulis teks LHO juga terdapat struktur-struktur yang harus diperhatikan.
✌ STRUKTUR LAPORAN HASIL OBSERVASI VERSI 2
Pada versi pertama, struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari 2 bagian pokok saja, yakni pernyataan umum (klasifikasi) dan aspek yang dilaporkan. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Pernyataan Umum (Klasifikasi)
Struktur teks laporan hasil observasi yang pertama adalah pernyataan umum, atau disebut juga klasifikasi. Bagian ini berada pada awal laporan hasil observasi. Pada bagian ini, menjelaskan informasi umum mengenai objek yang telah diamati.
Selain itu juga dibahas mengenai penggolongan atau klasifikasi terhadap objek antara persamaan dan/atau perbedaan, sehingga dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Singkatnya bagian ini berisi pengantar mengenai objek yang diteliti.
2. Aspek yang Dilaporkan
Selanjutnya ada bagian aspek yang dilaporkan. Bagian ini ditulis setelah bagian pernyataan umum (klasifikasi). Aspek yang dilaporkan ini menjelaskan tentang bahasan atau rincian tentang objek yang sedang diamati secara lengkap dan detail.
Informasi pada bagian ini dijelaskan secara detail dan runtut dari awal sampai akhir. Bisa dibilang bagian ini merupakan inti dari teks laporan ini, karena memuat semua informasi dan data berdasarkan fakta hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No comments:
Post a Comment