Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Untuk mengetahui unsur kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi sangat berkaitan dengan penelitian dan pengetahuan, maka hal ini termasuk kedalam jenis teks formal yang mengharuskan bahasa yang baku atau sesuai kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi diantaranya.
👳KAIDAH KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBESERVASI
Menggunakan : Kata Benda (Nomina)
seperti hiu paus, Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih
- Verba dan frase verbal untuk menjelaskan ciri (Hiu paus memiliki mulut besar yang lebarnya bisa sampai 1,4 meter).
- Verba aktif dalam menjelaskan perilaku, misalnya Ikan ini makan dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus.
- Istilah misalnya filter feeder (penyaring makanan), plankton, soliter
- Paragraf dengan topic sentences (kalimat utama) untuk menyusun sebuah informasi (setiap aspek yang dilaporkan diperinci dalam beberapa paragraf / deduktif-induktif)
Kata benda atau nomina
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda :
- Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
- Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.
Frasa verbal
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh: Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
Frasa nomina
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata benda.
Contoh:
Dita menerima hadiah ulang tahun.
Berbagai istilah atau kata yang umum
Digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu tala dan destilasi.
Kalimat yang hanya menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal (hanya mengandung satu struktur: S-P-O-Ket-Pel). Unsur yang diletakan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat. Pada contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah membaca. Verba tinggal pada unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur, yaitu S-P-Ket tempat. Contoh kalimat simpeks:
Kalimat yang menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah ;kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik. Contoh kalimat:
Kata penghubung atau konjungsi
Kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf.
Contoh : dan, atau, tetapi, sesudah, jika, agar, supaya, dengan, bahwa, karena, ketika, maka, sedangkan, hingga, meski, lalu, sambil, serta, apabila, lagi pula, andaikata, sebab, sebelum, selama, sehingga,seandainya, sekiranya, melainkan, semenjak,andaikan, bagaikan, asalkan, jangankan, walaupun, meskipun, kendatipun, lagi, hanya, sekalipun, melainkan, sampai-sampai, tatkala, kecuali, seraya, sambil.
Persamaan kata atau sinonim
Sinonim adalah pertalian dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Suatu kata bersinonim dengan kata lainnya apabila dalam kalimat yang sama, kata-kata tersebut dapat saling menggantikan. Atau kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi)
Contoh:
- ciri = tanda
- benar = betul
- agar = supaya
- rajin = giat
- hemat = irit
- realita = kenyataan
- perspektif = sudut pandang
- bohong = dusta
Lawan kata atau antonim
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna bertentangan secara penuh atau secara sebagian dalam berbagai urutan kata.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya >< miskin
- panjang > < pendek
- hidup > < mati
- atas > < bawah
- depan > < belakang
- kanan > < kiri
👳 FUNGSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
👳 SIFAT TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1. Bersifat Informatif = artinya memberikan informasi yang berguna mengenai objek yang diamati kepada pembaca.
2. Bersifat Komunikatif = artinya teks tersebut menggunakan bahasa yang seolah-olah membuat kita sedang berkomunikasi dengan teks tersebut, tujuannya adalah agar isi laporan dalam teks lebih mudah dimengerti.
3. Bersifat Objektif = artinya teks laporan tersebut harus faktual dan berpatokan pada informasi yang sah tentang apa yang benar-benar terjadi.
👳 CIRI-CIRI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
- Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak.
- Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.
- Isi teks tidak mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau juga pemihakan terhadap sesuatu.
- Teks observasi disajikan dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan teksnya logis, dan isi dari teks berbobot dan berkualitas.
- Isi teks harus ditulis secara lengkap dan sempurna.
No comments:
Post a Comment