Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah
Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas
kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah
beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah.
1. Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak adalah: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
2. Banyak
menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra,
istilah-istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa,
sarkasme, majas, kesantunan berbahasa.
3. Menggunakan
kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya
adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
4. Banyak
memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.
5. Menggunakan
kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu,
harus.
Ciri-ciri
Teks Ceramah
Adapun ciri-ciri teks ceramah dipaparkan pada daftar di
bawah ini.
1. Ada
sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan
oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau
disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat
ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap
materi yang dibicarakan.
4. Berisi
argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki
fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat
komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa
dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring), dsb.
No comments:
Post a Comment